[Book Review] Sebuah seni untuk bersikap bodo amat


“Inilah mengapa, bersikap masa bodoh, adalah kuncinya. Inilah alasan mengapa itu akan menyelamatkan dunia. Dan kuncinya adalah jika kita bisa menerima bahwa dunia ini benar-benar keparat dan itu tidak apa-apa, karena memang seperti itu, dan akan seperti itu adanya.”



Ya, dunia ini memang keparat. Kebenarannya memang seperti itu. Itu terdengar jahat tapi sebenar-benarnya kebenaran adalah memang yang paling tidak enak didengar. Dan kebenaran ini tidak menghentikan saya untuk tidak membaca buku ini. Justru membuat saya semakin menyukai setiap halamannya.

Pertama kali saya melihat buku ini adalah di jajaran buku teman saya dan saya sangat terkesan dengan judulnya yang tanpa basa-basi “the subtle art of not giving a f*ck”. Saat itu saya langsung berpikir bahwa ini pasti buku yang bagus tetapi buku bagus tidak akan menjadi bagus jika pembaca tidak mengerti maksud sebenarnya dari buku tersebut. Jadi saya memutuskan untuk tidak meminjam buku versi asli tersebut dan sewaktu-waktu akan mencari versi terjemahannya. Beberapa hari kemudian, secara tidak sengaja saya melihat buku tersebut, dalam versi terjemahan, di rak buku self-improvement sebuah toko buku, dan tanpa pikir panjang saya memasukannya ke tas belanja saya. Saya tidak menyesalinya sama sekali.

Buku ini memberikan pemahaman dan panduan mengenai cara agar dapat bersikap masa bodoh di dunia yang menuntut perhatian ini. Masa bodoh disini bukan lah sikap yang cuek yang tidak terpengaruh apa pun dan tidak mempedulikan apa pun. Masa bodoh disini membuat kita lebih mengetahui hal-hal penting yang layak untuk diperhatikan dan mengabaikan hal-hal selainnya yang tidak penting dan membuang-buang tenaga. Menurut Mark, cuek dan masa bodoh adalah cara yang sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup kita dan memilih apa yang penting dan tidak. Saya setuju dengan konsep tersebut.

Seperti sub judul yang dimiliki buku ini “pendekatan yang waras demi menjalani hidup yang baik”, buku ini memang benar-benar waras. Jika kalian berniat untuk membaca buku ini, kalian harus siap dengan segala kebenaran dan realita yang buku ini paparkan. Akan ada beberapa bagian ketika kalian akan mempertanyakan diri kalian sendiri, dan itu lah sebenarnya poin utama dari buku ini. Saya pikir, seseorang akan sadar ketika kesadaran tersebut datang dari dalam diri sendiri dan buku ini menggiring kita untuk secara tidak langsung melakukan hal tersebut. Merombak ulang tatanan nilai kehidupan diri kita. Buku ini realistis, membicarakan fakta kehidupan, yang sebagian besar menyedihkan dan dihindari oleh kebanyakan orang, tetapi untuk menjadi manusia yang utuh saya pikir kita harus menerima segala kebenaran dan kekurangan dalam kehidupan itu sendiri.

Buku ini hanya berisi 9 bab, lebih sedikit dibanding buku fiksi yang selama ini sering saya baca, tapi saya rasa saya menghabiskan cukup banyak waktu yang menyenangkan untuk memahami maksud buku ini. Buku ini diawali dengan penjelasan mengenai tujuan dibuatnya buku ini dan diakhiri dengan pemahaman bahwa kita semua bersifat fana di dunia ini. Setiap bab saling berhubungan dan saya sangat menyukai hal tersebut. Hal yang sangat ditonjolkan dari buku ini adalah penentuan nilai-nilai hidup yang baik. Buku ini juga membicarakan tentang kebahagiaan dan masalah, pilihan-pilihan, kesalahan dan tanggung jawab, hal yang mungkin bagi sebagian orang belum benar-benar dipahami. Membaca buku ini membuat saya merasa tidak sendiri, bahwa ternyata bukan hanya saya orang aneh di dunia ini yang bersikap masa bodoh dan hanya mementingkan hal yang perlu. Buku ini juga memberikan sudut pandang baru bagi saya dalam beberapa aspek dan mengubah beberapa sudut pandang saya menjadi lebih logis.

Saya pikir saya akan membaca buku ini untuk beberapa waktu kedepan, selagi saya mencari buku self-improvement bagus lainnya. Jika ada yang punya rekomendasi silahkan tulis di kolom komentar dan saya akan mencoba mencari tahu mengenai buku tersebut.

Saya pikir itu cukup untuk ulasan kali ini. Apakah ada yang ingin ditanyakan? Saya akan menjawabnya dengan senang hati. Saya senang jika kalian juga membagikan opini tentang buku ini. Sekarang saya merasa seperti berada dalam kelas.

Sampai kiriman berikutnya, sampai jumpa!^^

Comments

Popular posts from this blog